Menulis artikel pada jurnal ilmiah adalah salah satu langkah penting dalam menyebarkan hasil penelitian dan berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan. Namun, banyak penulis, baik yang masih baru maupun yang berpengalaman, sering kali melakukan kesalahan sebelum mengirimkan artikel mereka. Kesalahan ini dapat memperlambat proses penerimaan artikel atau bahkan menyebabkan penolakan. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang harus dihindari sebelum submit artikel ke jurnal ilmiah :
1. Tidak Mematuhi Pedoman Penulisan Jurnal
Setiap jurnal memiliki pedoman penulisan yang berbeda-beda, baik dalam format, gaya penulisan, maupun aturan pengutipan. Kesalahan yang sering terjadi adalah tidak membaca atau mengikuti pedoman ini dengan seksama. Banyak author yang mengirimkan artikel tanpa menyesuaikan format sesuai dengan jurnal tujuan, misalnya ukuran margin, jenis font, atau struktur bagian artikel seperti abstrak, metodologi, hasil, dan pembahasan. Akibatnya, artikel bisa langsung ditolak hanya karena masalah format.
2. Kurang Teliti dalam Penyuntingan dan Proofreading
Kesalahan ejaan, tata bahasa, atau inkonsistensi dalam penulisan dapat membuat artikel terlihat tidak profesional. Author sering kali terlalu fokus pada konten ilmiah tanpa memeriksa detail-detail kecil yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas presentasi tulisan. Proofreading yang baik atau meminta bantuan dari rekan atau editor profesional untuk mengoreksi artikel adalah langkah penting yang sering diabaikan.
3. Abstrak yang Tidak Informatif
Abstrak adalah bagian pertama yang dibaca oleh reviewer dan pembaca. Sayangnya, banyak penulis yang menulis abstrak dengan terlalu umum atau tidak mencerminkan seluruh isi artikel dengan baik. Abstrak harus memberikan gambaran singkat namun lengkap tentang latar belakang penelitian, tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan. Abstrak yang tidak kuat dapat membuat artikel kehilangan daya tarik sejak awal.
4. Referensi yang Tidak Tepat atau Tidak Lengkap
Kesalahan dalam penyusunan referensi bisa berupa penggunaan sumber yang tidak relevan, tidak kredibel, atau penggunaan format kutipan yang tidak sesuai dengan pedoman jurnal. Selain itu, tidak mencantumkan referensi terbaru juga dapat memberi kesan bahwa penelitian tidak up-to-date. Kesalahan dalam pengelolaan referensi bisa dihindari dengan menggunakan software manajemen referensi seperti Zotero atau Mendeley.
5. Tidak Melakukan Peer Review Internal
Sebelum mengirim artikel ke jurnal, sangat disarankan untuk melakukan peer review internal. Ini bisa melibatkan kolega atau mentor yang memiliki keahlian dalam bidang yang relevan. Tinjauan internal ini dapat membantu mengidentifikasi kelemahan dalam metodologi, analisis data, atau interpretasi hasil yang mungkin luput dari perhatian author. Kesalahan tidak melakukan review internal sering kali berujung pada penolakan dari reviewer jurnal yang lebih ketat.
baca juga : Alur Publikasi Ilmiah yang benar
6. Kurangnya Fokus pada Originalitas dan Signifikansi
Reviewer jurnal sering kali menolak artikel karena tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap bidang ilmu yang dibahas atau karena terlalu mirip dengan penelitian yang sudah ada. Kesalahan yang dilakukan banyak author adalah tidak menekankan dengan jelas dalam manuskrip mengenai aspek originalitas dan dampak penelitian mereka. Penting untuk menjelaskan dengan jelas apa yang membuat penelitian ini berbeda dan mengapa penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan
7. Pengiriman ke Jurnal yang Salah
Tidak semua jurnal cocok untuk semua jenis artikel. Salah satu kesalahan besar adalah mengirimkan artikel ke jurnal yang tidak sesuai dengan topik atau lingkup penelitian. Sebelum mengirimkan artikel, pastikan bahwa jurnal tersebut relevan dengan bidang studi Anda dan memiliki audiens yang tepat. Melakukan riset tentang jurnal yang tepat akan meningkatkan peluang artikel diterima.
8. Tidak Memperhatikan Etika Publikasi
Etika publikasi adalah hal yang sangat penting dalam penerbitan ilmiah. Kesalahan fatal yang sering terjadi adalah melakukan self-plagiarism, yaitu menggunakan bagian-bagian dari karya sebelumnya tanpa menyebutkan sumber, atau duplikasi publikasi dengan mengirimkan artikel yang sama ke beberapa jurnal sekaligus. Selain itu, masalah konflik kepentingan juga harus diungkapkan secara transparan.
9. Data dan Analisis yang Tidak Lengkap
Kesalahan dalam penyajian data atau analisis yang kurang mendalam bisa membuat artikel sulit dipahami atau tidak meyakinkan. Pastikan bahwa semua data yang disajikan sudah lengkap dan dianalisis dengan metode yang tepat. Reviewer akan sangat kritis terhadap keakuratan data dan validitas analisis yang dilakukan.
10. Tidak Menulis Surat Pengantar (Cover Letter) dengan Baik
Surat pengantar adalah kesempatan bagi author untuk memberikan gambaran singkat mengenai artikel dan menjelaskan mengapa artikel tersebut cocok untuk jurnal yang dipilih. Banyak penulis yang mengabaikan surat pengantar atau menulisnya dengan terlalu umum sehingga tidak menarik perhatian editor. Surat pengantar yang kuat dapat meningkatkan peluang artikel Anda untuk diproses lebih lanjut.
Menghindari kesalahan-kesalahan di atas sebelum submit artikel ke jurnal ilmiah dapat meningkatkan peluang penerimaan artikel Anda. Disiplin dalam mematuhi pedoman jurnal, teliti dalam penyuntingan, dan menjaga originalitas penelitian adalah beberapa langkah yang penting untuk diperhatikan. Sebelum submit, pastikan Anda juga melakukan review internal dan memperhatikan semua detail kecil yang bisa memengaruhi keputusan reviewer. Artikel yang disiapkan dengan baik tidak hanya akan lebih cepat diterima, tetapi juga akan meningkatkan kredibilitas Anda sebagai peneliti.