Cara Praktis Mengutip dari Jurnal dan Sumber Lainnya

Mengutip sumber adalah hal penting dalam dunia akademik. Tidak hanya menunjukkan bahwa tulisan kita didukung oleh referensi terpercaya, tetapi juga membantu kita menghindari plagiarisme. Namun, banyak mahasiswa atau penulis pemula masih bingung bagaimana cara mengutip dengan benar. Artikel ini akan memandu kamu secara praktis dan sederhana dalam mengutip dari jurnal, buku, makalah, maupun situs web.

Mengapa Perlu Mengutip?

Sebelum masuk ke cara mengutip, yuk pahami dulu alasannya. Mengutip bukan hanya soal formalitas. Ini adalah bentuk penghargaan terhadap ide atau temuan orang lain yang kita gunakan dalam tulisan kita. Selain itu, kutipan yang tepat membuat tulisan kita terlihat lebih kredibel dan profesional.

Jenis Kutipan

Secara umum, ada dua jenis kutipan:

  1. Kutipan langsung – Mengambil kata-kata asli dari sumber tanpa mengubahnya, biasanya dibubuhkan dalam tanda kutip (“…”).
  2. Kutipan tidak langsung (parafrase) – Menyampaikan ulang isi sumber dengan bahasa sendiri, tapi tetap mencantumkan sumbernya.

Cara Praktis Mengutip dari Berbagai Sumber

1. Jurnal Ilmiah

Contoh kutipan langsung (APA Style):
“Media sosial dapat meningkatkan partisipasi politik generasi muda” (Putra, 2021, hlm. 45).

Contoh kutipan tidak langsung:
Putra (2021) menjelaskan bahwa media sosial punya peran besar dalam meningkatkan partisipasi politik anak muda.

Format daftar pustaka (APA Style):
Putra, A. (2021). Peran media sosial dalam politik generasi Z. Jurnal Komunikasi Digital, 8(2), 40–50.

2. Buku

Contoh kutipan langsung:
“Pendidikan karakter harus dimulai sejak usia dini” (Suryani, 2020, hlm. 112).

Format daftar pustaka:
Suryani, R. (2020). Pendidikan karakter untuk anak bangsa. Jakarta: Pustaka Ilmu.

3. Makalah atau Skripsi

Contoh kutipan:
Menurut Rinaldi (2019), kualitas layanan publik sangat dipengaruhi oleh transparansi birokrasi.

Format daftar pustaka:
Rinaldi, D. (2019). Analisis kualitas layanan publik di era digital (Skripsi, Universitas Negeri Jakarta). Perpustakaan UNJ.

4. Situs Web

Contoh kutipan:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2023) menyatakan bahwa digitalisasi sekolah terus ditingkatkan di berbagai daerah.

Format daftar pustaka:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2023, Maret 10). Transformasi digital pendidikan. https://www.kemdikbud.go.id/berita/digital-pendidikan

Catatan: Pastikan situs web yang kamu kutip bersumber dari lembaga resmi atau kredibel.

Tips Mengutip Agar Lebih Mudah

  • Gunakan aplikasi manajemen referensi seperti Mendeley, Zotero, atau EndNote.
  • Tentukan gaya kutipan sejak awal (misalnya: APA, MLA, Chicago).
  • Selalu catat sumber saat pertama kali membaca atau menyalin informasi.
  • Jika ragu, pilih parafrase dibanding kutipan langsung agar tulisan tetap mengalir alami.

Mengutip dengan benar itu penting, tapi tidak harus rumit. Dengan memahami jenis kutipan dan cara menuliskannya, kamu bisa membuat karya tulis ilmiah yang lebih kuat dan terhindar dari masalah etika akademik. Yuk, mulai biasakan mencantumkan sumber sejak awal!


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *