Menulis daftar pustaka sering kali dianggap sebagai bagian paling “ribet” dalam sebuah karya tulis ilmiah. Padahal, bagian ini sangat penting untuk menunjukkan bahwa tulisanmu berdasarkan sumber yang valid dan dapat dipercaya. Bagi kamu yang sedang menulis skripsi, makalah, jurnal, atau artikel ilmiah lainnya, memahami cara penulisan daftar pustaka secara tepat adalah wajib hukumnya.
Nah, artikel ini akan membahas cara menulis daftar pustaka lengkap, mulai dari jenis-jenis sumber, format penulisan, hingga tips agar daftar pustaka kamu terlihat rapi dan profesional. Yuk, simak sampai habis!
Kenapa Daftar Pustaka Itu Penting?
Sebelum masuk ke teknis, kita pahami dulu kenapa sih daftar pustaka penting? Berikut beberapa alasannya:
- Menghargai karya orang lain – Dengan mencantumkan sumber, kamu sudah menghormati penulis asli dan terhindar dari plagiarisme.
- Meningkatkan kredibilitas tulisan – Referensi yang tepat membuat tulisanmu terlihat lebih ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan.
- Panduan bagi pembaca – Kalau pembaca ingin mencari tahu lebih dalam tentang topik yang kamu bahas, mereka bisa langsung menuju sumbernya.
Format Umum Penulisan Daftar Pustaka
Secara umum, penulisan daftar pustaka di Indonesia mengikuti format APA (American Psychological Association) atau gaya penulisan standar kampus masing-masing. Tapi tenang, format dasarnya cukup mudah dipahami.
Format dasar:
Nama Belakang, Nama Depan. (Tahun). Judul Buku (dicetak miring). Kota Terbit: Nama Penerb
Contoh
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Cara Menulis Daftar Pustaka Berdasarkan Jenis Sumber
1. Dari Buku
Nama Belakang, Nama Depan. (Tahun). Judul Buku. Kota: Penerbit.
✅ Contoh:
Hadi, Sutrisno. (2010). Metodologi Research. Yogyakarta: Andi.
2. Dari Jurnal Ilmiah
Nama Belakang, Nama Depan. (Tahun). Judul artikel. Nama Jurnal, Volume(Nomor), halaman.
✅ Contoh:
Yuliana, S. (2020). Corona Virus Diseases (COVID-19): Sebuah Tinjauan Literatur. Wellness and Healthy Magazine, 2(1), 187-192.
3. Dari Website
Nama Penulis. (Tahun). Judul Artikel. Diakses dari URL
✅ Contoh:
Kominfo. (2022). Literasi Digital untuk Generasi Muda. Diakses dari https://www.kominfo.go.id/literasidigital
Catatan: Pastikan website yang kamu kutip berasal dari sumber tepercaya!
4. Dari Skripsi/Tesis/Disertasi
Nama Belakang, Nama Depan. (Tahun). Judul Skripsi/Tesis/Disertasi (Jenis karya ilmiah, Nama Institusi).
✅ Contoh:
Rahmawati, Dwi. (2021). Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa (Skripsi, Universitas Gadjah Mada).
Tips Menulis Daftar Pustaka yang Rapi dan Profesional
1. Urutkan berdasarkan abjad.
Nama belakang penulis menjadi dasar pengurutan, bukan judul atau tahun terbit.
2. Gunakan indentasi menggantung (hanging indent).
Baris pertama rata kiri, baris berikutnya menjorok masuk.
3. Konsisten dalam format.
Jangan campur-campur gaya penulisan. Kalau kamu pakai format APA, ya pakai terus sampai akhir.
4. Gunakan aplikasi bantu.
Kamu bisa pakai Zotero, Mendeley, atau situs seperti www.citethisforme.com untuk membuat kutipan otomatis. Cepat, rapi, dan nggak bikin pusing!
Menulis daftar pustaka itu mudah asal kamu tahu caranya. Dengan mengikuti format yang benar dan memperhatikan detail kecil seperti urutan dan tanda baca, kamu bisa membuat daftar pustaka yang rapi, profesional, dan bebas dari kesalahan.